Daftar Postingan





14 Nov 2013

Inilah Pejalanan Hidup dan Karir Tukul Arwana

 
Tuku dan Keluarga

Tukul Merantau dan Hidup Susah di Jakarta Bersama Tony Rastafara

 Setelah bertahun-tahun menjadi sopir angkutan, Tukul diajak oleh teman-temannya, Joko Dewo dan Tony Rastafara, untuk hijrah ke ibukota tahun 1992. Tukul mengira, kehidupan dua temannya itu sudah mapan. Tapi ternyata tidak.
"Tony ngamen di Bulungan, Joko ngerjain video syuting sunatan dan pengantenan. Saya ikut bantu-bantu," kata Tukul.
Saat di Jakarta, Tukul tinggal di sebuah kawasan kumuh. Di sana, ia makan, tidur dan hidup susah bersama kedua temannya. Bertahun-tahun, Tukul hidup tak pasti di ibukota.
Namun, Tony yakin kelak Tukul bisa menjadi seorang yang pelawak yang sukses. Apalagi jika melihat bakat melawak Tukul yang sudah sering menjuarai kontes lawak di Semarang.
"Tony nyuruh saya untuk cepat kuasai bahasa Indonesia karena ini kan scoop-nya nasional. Dia bilang, 'Kalau kamu kuasai Jakarta, kamu bisa dikenal seluruh Indonesia'," ungkap Tukul.
Selain itu, Tony juga menyarankan agar Tukul mengubah namanya menjadi Tukul Arwana. Alasan Tony menyarankan nama itu karena ia melihat mulut Tukul mirip dengan ikan.
"Akhirnya terpilihlah Arwana karena dipercaya membawa rezeki," kata Tony.

Tukul Bertemu Susi Similikiti

 
Tukul dan Istri
Karena sudah tak tahan luntang-lantung di Jakarta, akhirnya Tukul memutuskan untuk balik ke kampung halaman. Namun, tak disangka-sangka, akhirnya ia bertemu dengan seorang wanita yang ia anggap sebagai bidadari yaitu Susiana (Susi Similikiti).
Dengan segala kekurangan yang dimiliki Tukul, Susi mau menerimanya apa adanya. Susi rela hidup susah bersama pria pujaan hatinya dan memutuskan untuk menikah dengan Tukul pada tahun 1995.
"Waktu nikah dibantu sama saudaranya Susi. Alat-alat nikah semua dipinjamin karena saya tidak punya apa-apa. Susah, mentok semua," kata Tukul.
Setelah menikah, Tukul pindah ke sebuah kontrakan dengan sewa kamar RP 150 ribu perbulan di daerah Cipete Utara. Beruntung bagi Tukul, karena setelah menikah ia memiliki pekerjaan tetap di Radio Humor SK dengan gaji RP 75 ribu sebulan.
Namun, gaji tersebut jauh dari angka yang ia butuhkan untuk menghidupi istrinya.
"Buat nutupin itu saya usaha terus. Satu hari pokoknya harus bawa uang 20 ribu. Ngelawak dibayar 30 ribu ayo. Kita itu kaya keluarga kelinci tiap hari makan kangkung sama tempe," ceritanya.
Yang paling menyedihkan serta yang membuatnya makin cinta dengan Susi adalah ketika sang istri rela menjual semua perhiasannya termasuk cicin kawin mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Cincin kawin dengan tulisan Tukul Riyanto dan Susiana sudah dijual di pasar Blok A. Cincin kawin sekarang ditaruh dalam hati bukan jari. Susi itu istri yang luar biasa. Dari sejak pacaran dulu saja, Susi yang selalu bayarin makan," kata Tukul.

Nasib Tukul Selanjutnya dan di Trans7

Karier Tukul di dunia hiburan tanah air berawal ketika ia diajak tampil di Leong Rumpi oleh Ramon Papana. Setelah itu, ia diajak melawak bersama Srimulat di Bagan Siapi-api.

 

Dikelilingi para pelawak terkenal seperti Gogon, Memet, dan Niniek Chandra tak membuatnya minder. Ia berusaha menyajikan lawakannya yang terbaik, walau saat itu ia belum dikenal oleh orang.
"Pas Gogon, Memet, Niniek turun dari pesawat, mereka langsung disebut-sebut namanya. Pas saya turun, enggak ada yang negor. Tapi begitu saya tampil, Alhamdulillah orang tertawa," ceritanya.
Namanya semakin mencuat ketika tampil di video klip penyanyi cilik yang sedang top saat itu, Joshua. Tukul dibayar RP 150 ribu untuk mendampingi Joshua di video klip Air yang mengambil lokasi syuting di Anyer.
Setelahnya, nama Tukul mulai melambung. Ia dipercaya untuk menjadi pembawa acara musik Aduhai di TPI dan Dangdut Ria di Indonesia. Hidupnya semakin berubah, ketika sukses membawakan acara Empat Mata (Bukan Empat Mata) di Trans7.

 

Kunci Sukses Tukul yaitu Disiplin

Selain bekerja keras dan pantang menyerah, kunci sukses seorang Tukul yaitu disiplin, terutama untuk urusan waktu. Dari dulu, ia tidak pernah terlambat menghadiri sebuah acara. Ia berusaha datang sebelum acara dimulai.

 

"Saya selalu datang awal. Saya selalu bertanya acara mulai jam berapa, misal mulai jam 6, maka saya akan datang jam 5. Saya hunting lokasi macetnya dimana, medannya seperti apa. Telat itu enggak enak. Datang lebih awal bisa dapat banyak keuntungan," ceritanya.
Sifat disiplin Tukul diakui pula oleh Olla Ramlan, rekannya di Bukan Empat Mata. Karena sudah mengetahui sifatnya Tukul, Olla sampai ketakutan jika dirinya telat datang ke lokasi.
"Kalau Mas Tukul tahu aku telat, aku bisa stress. Rumah saya kan dekat, kalau lancar cuma lima menit. Tapi kalau macet bisa dua jam. Saking ketakutannya telat, saya suka turun terus jalan kaki. Mas Tukul sih enggak pernah marah sama aku, dia cuma hanya senyum tapi menusuk," kata Olla.
Pria yang kerap menyebut dirinya sebagai Om Reynaldi ini pun memberikan nasihat kepada siapapun yang ingin sukses. Salah satunya dengan menghargai waktu. Baginya, waktu sangat berharga.
"Harus disiplin. Enggak ada alasan banjir, macet, hujan. Harus datang lebih awal. Time is money. Gunakan waktu sebaik-baiknya selama kalian masih didampingi oleh waktu. kalau sudah ditinggal waktu  yang sudah, innalillahi," katanya.....**(sip)

 Foto2 Tukul Arwana :







Kisah Tukul Saat Masih SD

Profil Tukul Arwna

1 komentar:

  1. bolavita agen judi bola online terpercaya dan merupakan polopor judi online yang menyediakan permainan bandar bola
    dengan minimal deposit 50rb dan minimal parlay 13rb silahkan dicoba dapat penawaran menarik dari kami.

    Wechat : Bolavita
    WA : +6281377055002
    Line : cs_bolavita
    BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )

    BalasHapus

Terima Kasih Kunjungannya, Silahkan Komentarnya ditunggu....